Dengan semakin berkembangnya teknologi informasi khususnya komputer, etika komputer dirasa sangat penting bagi masyarakat. Etika dalam penggunaan komputer sedang mendapat perhatian yang lebih besar daripada sebelumnya. Etika berkomputer amat penting karena masyarakat memiliki persepsi dan ketakutan tertentu dengan penggunaan komputer. Fitur-fitur penggunaan komputer yang mengkhawatirkan masyarakat adalah kemampuan untuk memprogram komputer untuk melakukan apa saja, fakta bahwa komputer dapat mengubah kehidupan sehari-hari dan fakta bahwa apa yang dilakukan komputer bisa jadi tidak terlihat oleh orang yang menjadi korban. Masyarakat secara umum memberikan perhatian terutama karena kesadaran bahwa komputer dapat mengganggu hak privasi individual, properti dan akses. Sedangkan dalam dunia bisnis salah satu alasan utama perhatian tersebut adalah masalah pembajakan perangkat alat lunak yang dapat mengurangi pendapatan penjual perangkat lunak cukup signifikan. Namun subyek etika komputer lebih dalam daripada masalah privasi dan pembajakan.
Komputer
adalah peralatan sosial yang penuh daya, yang dapat membantu atau mengganggu
masyarakat dengan banyak cara yang semuanya itu tergantung pada cara
penggunaannya. Perilaku kita diarahkan oleh moral, etika, dan hukum. Undang-undang
mengenai komputer telah diterapkan di banyak negara untuk mengatasi
kekhawatiran seperti hak mendapatkan akses data, hak akan privasi.
Perilaku
kehidupan kita diarahkan oleh moral, etika, dan hukum. Undang-undang mengenal
komputer telah diterapkan dibanyak negara untuk mengatasi kekhawatiran seperti
hak mendapatkan akses data, hak akan privasi, kejahatan komputer, dan paten
peranti lunak. Beberapa negara lebih maju dibandingkan yang lain dalam hal
mengeluarkan undang-undang semacam ini, dan hukum di satu negara dapat
mempengaruhi penggunaan komputer di tempat lain di dunia.
Perusahaan
memiliki kewajiban untuk menetapkan budaya etika yang harus diikuti oleh para
karyawannya. Budaya ini didukung oleh kredo perusahaan dan program-program
etika.
Audit
internal perusahaan dapat berkontribusi terhadap penggunaan etis sistem
informasi dengan cara melakukan tiga jenis audit-operasional, finansial, dan
beriringan-serta melibatkan diri dalam desain sistem pengendalian internal.
Direktur
infomasi (Chief Infomation Officer-CIO) dapat memainkan peran yang amat penting
dalam praktik etika komputer suatu perusahaan. CIO dapat menjalankan program
proaktif untuk menjaga agar sistem informasi memberikan informasi yang
diperlukan para eksekutif dan manajer untuk mendukung upaya-upaya etis
perusahaan tersebut, agar eksekutif dan manajer bukan hanya memahami infomasi
yang menyediakan data finansial namun juga berkontribusi terhadap
perancangannya, agar elemen-elemen lingkungan seperti pemegang saham dan
pemilik memahami bahwa perusahaan tersebut menggunakan komputernya secara etis,
dan agar biata IT tidak terbuang sia-sia.
Dengan
memainkan peranan ini, CIO menjaga agar perusahaanya tersebut memenuhi
kewajibannya untuk menyusun keterangan keunagan secara akrat dan tepat waktu.
Seperti yang diharuskan oleh Undang-undang Sarbanes-Okley. Kunci terhadap
jasa-jasa informasi yang menyediakan dukungan ini adalah gabungan pengendalian
terhadap semua sistem yang akan mempengaruhi kondisi keuangan perusahaan.
CAKUPAN
PERSPEKTIF VERSUS CAKUPAN DESKRIPTIF
Cakupan
perspektif untuk MIS menentukan bagaimana MIS sebaiknya dikembangkan dan
digunakan di dalam suatu perusahaan. Jelas ini merupakan pendekatan yang lebih
baik untuk menampilkan materi kepada mahasiswa yang memasuki dunia bisnis
dibandingkan dengan memberikan cakupan deskriptif yang menjelaskan bagaimana hal-hal
yang sedang dilaksanakan.
MORAL,
ETIKA DAN HUKUM
Dalam
kehidupan sehari-hari, kita diarahkan oleh banyak pengaruh. Sebagai warga
Negara yang memiliki tanggug jawab sosial, kita ingin melakukan hal yang secara
moral benar, berlaku etis, dan mematuhi hukum.
Moral
Moral
adalah tradisi kepercayaan mengenai perilaku yang benar dan salah. Moral adalah
institusi sosial dengan sejarah dan seperangkat aturan. Kita mulai belajar
mengenai perilaku moral semenjak kecil: “Perilaku orang lain sebagaimana
layaknya kita ingin diperlakukan.” “Selalu ucapkan terima kasih,” Saat kita tumbuh
dewasa secara fisik dan mental, kita belajar mengenai peraturan-peraturan yang
diharapkan masyarakat untuk kita ikuti. Aturan perilaku ini adalah moral kita.
Meskipun masyarakat di sekeliling dunia tidak semuanya mengikuti seperangkat
moral yang sama, terdapat kesamaan di antara semuanya. “Melakukan apa yang
secara moral benar,” adalah landasan dasar perilaku sosial kita.
Perilaku
kita juga diarahkan oleh etika. Kata etika berasal dari bahasa Yunani ethos,
yang berarti “karakter”. Etika (ethics) adalah sekumpulan kepercayaan, standar,
atau teladan yang mengarahkan, yang merasuk ke dalam seorang atau masyarakat.
Semua individu bertanggung jawab terhadap komunitas mereka atas perilaku
mereka, Komunitas dapat berarti rukun tetangga, kota, Negara, atau profesi.
Tidak seperti moral, etika bisa jadi amat bervariasi dari satu komunitas dengan
yang lain. Keberagaman di bidang computer ini terlihat dalam bentuk peranti
lunak bajakan (pirated software) peranti lunak yang diduplikasi secara illegal
dan kemudian digunakan atau dijual. Di beberapa Negara praktik ini lebih
menyebar disbandingkan yang lain. Pada tahun 2004, diperkirakan sekitar 21
persen peranti lunak yang digunakan di Amerika Serikat telah dibajak; angka ini
melonjak menjadi 32 persen di Australia dan 90 persen di Cina. Beberapa orang
mungkin berkata bahwa angka-angka ini menunjukkan bahwa para pengguna computer
di Cina tidak seetis pengguna computer di Amerika Serikat. Namun sebenarnya
tidak selalu demikian. Beberapa budaya, khususnya budaya di Negara-negara Asia,
mendorong orang-orang untuk saling berbagi. Dalam peribahasa Cina “Orang yang
berbagi harus dihargai, sedangkan yang tidak harus dihukum.” Meskipun
demikian,pembajakan peranti lunak adalah suatu masalah, karena tidak terdapat
insentif untuk merancang dan mendistribusikan peranti lunak baru kecuali jika
para penggunanya menyadari nilai ekonomisnya.
MELETAKKAN
MORAL, ETIKA DAN HUKUM PADA TEMPATNYA
Penggunaan
computer di dunia bisnis diarahkan oleh nilai moral dan etis manajer, spesialis
informasi, dan pengguna, serta hokum yang berlaku. Hukum adalah yang termudah
untuk diinterpretasikan karena bersifat tertulis. Tetapi etika tidak
terdefinisi demikian tepat, dan mungkin bahkan tidak disetujui oleh semua
anggota masyarakat. Wilayah etika computer yang kompleks inilah yang saat ini
sangat banyak diperhatikan.
KEBUTUHAN
AKAN BUDAYA ETIKA
Opini
yang dipegang secara luas di dunia bisnis adalah bahwa bisnis merefleksikan
kepribadian dari pemimpinnya. Sebagai contoh, pengaruh James Cash Penney pada
JCPenney Colonel John Patterson di National Cash Register, atau Thomas J.
Watson, Sr. di IBM menentukan kepribadian dari perusahaan-perusahaan tersebut.
Di masa kini CEO perusahaab seperti FedEX, Southwest Airlines, dan Microsoft
memiliki pengaruh yang penting pada organisasinya sehingga masyarakat cenderung
memandang perusahaan tersebut seperti CEO-nya. Keterkaitan antara CEO dengan
perusahaannya merupakan dasar untuk budaya etika. Jika perusahaan dituntut
untuk berlaku etis, maka manajemen tingkat tinggi harus bersikap etis dalam
segala sesuatu yang dilakukan dan dikatakannya. Manajemen tingkat atas harus
memimpin melalui contoh. Perilaku ini disebut dengan budaya etika (ethics
culture).
Bagaimana
Budaya Etika Diterapkan
Tugas
dari manajeman tingkat atas adalah untuk meyakinkan bahwa konsep etikanya
merasuk ke seluruh organisasi, dan turun ke jajaran bawah sehingga menyentuh
setiap karyawan. Para eksekutif dapat mencari implementasi ini melalui tiga
tingkat, dalam bentuk kredo perusahaan, program etika, dank ode perusahaan yang
telah disesuaikan.
Kredo
Perusahaan (Corporate credo) adalah pernyataan singkat mengenai nilai-nilai
yang ingin dijunjung perusahaan. Tujuan kredo tersebut adalah untuk memberitahu
individu dan organisasi, baik didalam maupun diluar perusahaan, akan
nilai-nilai etis yang dianut perusahaan tersebut.
Komentar
Posting Komentar